BERTAHAN UNTUK MENANG

October 12, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 12 Oktober 2022

Matius  24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Menjadi orang yang baik dan benar biasanya melawan arus kehidupan dunia. Mengapa? (Kehidupan orang-orang) Dunia masih mengejar dan mempertahankan egoisme dan egosentrisme sehingga hidup yang benar dan baik sulit mendapat ruang dalam arus dunia. Perjalanan ikan salmon mengingatkan kita tentang perjuangan untuk mengusahakan yang baik dan benar. Ketika ikan salmon akan bertelur, maka ia berenang melawan arus dari hilir sampai ke hulu. Di sana selain melawan arus sungai, mereka juga harus melewati  rintangan; salah satunya dari predator yang mungkin membunuh mereka. Namun dengan kegigihan untuk melakukan yang baik; mempersiapkan generasi baru salmon, maka mereka berjuang.

Dalam teks yang kita baca, kita melihat Tuhan Yesus sudah memberikan pengingat dan awasan mengenai sebuah situasi yang sulit yang terjadi dan bagaimana seharusnya kita bertindak.

DALAM SITUASI GONCANGAN IMAN, HAL MENDASAR YANG HARUS DILAKUKAN ADALAH BERTAHAN.

Jika kita menggaris bawahi kata bertahan diatas seolah-olah kita sedang ada dalam situasi yang lemah dan tidak berdaya. Seolah-olah dalam dunia yang begitu jahat dan dalam situasi yang sulit tidak dapat menyerang balik. Namun apakah ini berarti bahwa Kristen hanya pasrah dengan keadaan yang melandanya.

Kata “Bertahan” dari kata Yunani:  hupomeno artinya: to remain (tetap), not recede or flee (tidak mundur/surut atau melarikan diri), to endure (bertahan atau bertekun), to hold fast to one’s faith in Christ (Berpeganglah erat pada iman seseorang kepada Kristus).

Sikap bertahan ini bukanlah sekadar sebuah kesabaran yang pasif sembari menanti persoalan akan usai dengan sendirinya, seiring dengan berjalannya waktu. Ketabahan adalah sebuah sikap aktif yang bersedia berjalan maju dan memperjuangkan apa yang kita yakini sebagai kebenaran.

hupomone adalah sebuah sikap yang tabah dalam menjalani penderitaan dan berusaha mengubah hal yang sedang terjadi, yaitu penderitaan tersebut,  menjadi hal yang mulia dan luhur. – William Barclay

Karena itu, ketabahan atau ketekunan adalah sebuah nilai Kristiani yang sangat luhur. Dalam Ketabahan mengandung unsur “Berkelanjutan”, dalam tindakan yang terus-menerus ini jelas terlihat semangat yang tidak mudah dipadamkan, tidak berputus asa, dan mengandung kekuatan yang luar biasa.

Catatan penting mengenai ketabahan atau ketekunan di dalam Alkitab.

ketabahan atau ketekunan teladan dari ketabahan Kristus sendiri.

Kiranya Tuhan tetap menunjukkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus” (2 Tesalonika 3:5).

Seperti apa yang dinyatakan Rasul Paulus bahwa Kristus menjadi teladan bagaimana kita memiliki ketahanan dan ketabahan. Sampai pada puncaknya di Kayu salib … disanalah kita melihat keteladanan ketahanan Tuhan Yesus. Apakah ketabahannya dalam penderitaan adalah kekalahan? Jawabannya jelas tidak.

Rekan-rekan youth, Penindasan dan penderitaan hebat bisa membuat orang percaya sulit bertahan dalam imannya. Karena itu, firman Tuhan mengingatkan bahwa mereka yang bertahanlah yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kata “bertahan” (ay. 13) maksudnya bertahan dalam iman dan bertahan dalam kasih yang hangat.

 Kita bisa melihat KEMULIAAN yang besar dibalik kayu salib, disanalah karya Allah yang sempurna dikerjakan.

Banyak anak-anak Tuhan yang memilih bertahan dan memperjuangkan iman mereka dengan mengarahkan iman mereka kepada Kristus, bahkan tidak sedikit yang merelakan nyawa demi iman mereka dan mereka menjadi Martir. Bertahan dalam Iman bukanlah Tindakan pasif, namun sebuah upaya dan daya juang untuk tetap menaruh iman dan pengharapan kepada Kristus.

Katahanan adalah wujud dari Iman itu sendiri

Yakobus 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan

Surat Yakobus secara eksplisit menegaskan bahwa ketabahan adalah hasil dari ujian atas iman. Orang yang bersedia menyerahkan dan memercayakan diri pada Allahlah yang memperoleh kekuatan untuk tabah dan tekun.

Siapa yang akan selamat pada di akhir zaman pada wkt kedatangan-Nya yg kedua kali? Orang percaya yang tekun berpegang pada imannya. Imannya tidak pernah undur atau surut meskipun tantangan, rintangan, hambatan dan penderitaan. Mereka inilah yg akan selamat menuju rumah Bapa Di Sorga.

Dalam keseharian kita menjalani panggilan hidup sebagai murid Kristus, pastinya tidak melepaskan kita kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Karena itu kita membutuhkan spiritualitas dan iman yang tidak mudah dipadamkan oleh situasi apa pun juga. Nilai Spiritualitas itu bernama ketabahan, dengan ketabahan kita akan dimampukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab kita dan menerima Kemenangan yang Tuhan sudah sediakan.

Bangunlah diri kita dengan pengenalan akan Allah melalui doa dan Firman, sehingga kita menyadari bahwa apapun situasi yang ada disekitar kita, kita memiliki pondasi yang kokoh untuk bertahan.

Amin. Tuhan Yesus Memberkati

RM – YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *