“Dengar dan Hormatilah Orang Tuamu”
Renungan Harian Anak, Kamis 27 Juni 2024
Halo adik-adik yang terkasih dalam Tuhan! Hari ini kita akan merenungkan sebuah ayat dari Kitab Amsal 20:20 yang mengatakan, ” Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap”
Adik-adik, ayat Firman Tuhan ini mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai orang tua kita. Mengapa begitu penting? Karena orang tua adalah anugerah dari Tuhan bagi kita. Mereka adalah orang yang Tuhan pilih untuk merawat dan mengasihi kita sejak kita lahir. Orang tua memberikan kita kasih sayang, bimbingan, dan perlindungan. Hormat kepada orang tua tidak hanya berarti mendengarkan kata-kata mereka, tetapi juga melaksanakan apa yang mereka ajarkan kepada kita. Ketika kita menghormati orang tua, kita menunjukkan penghargaan kita kepada Tuhan yang telah memberikan mereka kepada kita.
Alkisah di atas sebuah bukit, jauh dari pemukiman penduduk di Kalimantan Barat, hiduplah ibu bersama anak perempuannya yang sangat cantik namanya Darmi. Suaminya sudah lama meninggal tanpa mewariskan harta berarti. Sayang, anak itu sangat malas dan manja. Setiap hari ibu bekerja keras, Kulit ibu yang awalnya cerah, lama-lama menggelap karena terpapar sinar matahari. Berat badannya menyusut, ibu tak memiliki waktu untuk mengurus dirinya sendiri. Darmi sangat tidak menghormati ibunya dan suka marah-marah kepadanya. Suatu hari sisir semata wayang Darmi patah, membuatnya uring-uringan sepanjang hari. Anak itu juga malu mengakui ibunya di depan teman-temannya. Kalau diajak ibunya pergi ke pasar, anak itu selalu menyuruh ibunya berjalan di belakangnya. Anaknya berpakaian bagus, sedang berpakaian seadanya. Ibunya sedih melihat perilaku anaknya itu.
Suatu hari ada orang bertanya, “Hai, anak cantik, apakah wanita ini adalah ibumu?” Anak itu dengan sombong menjawab, “Tentu saja bukan! Dia adalah pembantuku!” Betapa sedih hati ibunya mendengar perkataan anaknya itu. Karena sudah tidak tahan lagi melihat perbuatan buruk anaknya itu, sang ibu berdoa, “Ya Tuhan, hukumlah anak yang suka mengutuk orang tua ini.” Tiba-tiba kaki anak itu berubah menjadi batu, tubuhnya pun mulai mengeras dan membatu. Anak itu menangis, “Ibu ampuni aku, ampuni aku!” Tapi sudah terlambat! Tubuh anak itu menjadi batu dan orang-orang masih melihatnya menitikkan air mata. Karena itu batu itu diberi nama “Batu Menangis”.
Orang tua kita ibarat pelita yang ditaruh Tuhan untuk mendidik dan membimbingmu pada jalan yang benar.
Tetapi jika kita menolak didikan mereka atau bahkan mengutuk, maka pelita itu akan menjadi padam. Kadang-kadang, mungkin kita merasa orang tua kita tidak selalu benar, atau mereka kadang-kadang membuat kesalahan. Tetapi Tuhan menginginkan kita untuk tetap hormat kepada mereka dalam segala hal. Ini adalah cara untuk menunjukkan kasih kita kepada Tuhan.
Jadi, adik-adik, mari kita berkomitmen untuk menghormati dan mengasihi orang tua kita setiap hari. Dengarkanlah nasihat mereka dengan baik, patuhi peraturan-peraturan yang mereka berikan, dan selalu berbicara dengan sopan kepada mereka. Dengan melakukan ini, kita juga menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah memberi kita orang tua yang begitu berharga.
Ayat Hafalan
Amsal 20:20, ” Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap”
Komitmenku hari ini
Aku mau senantiasa menghormati orang tuaku, bagaimanapun keadaan mereka aku mau mengasihi mereka.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – RS