HAVING A THANKFUL LIFE

December 12, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 12 Desember 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya …
Orang yang dewasa terlihat dari sikapnya, yaitu berani bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Apa yang kita lakukan akan kembali kepada kita, baik atau buruk. Meski kita memulai hari dengan beban berat atau mengalami pengalaman buruk, hal itu tidak berarti harus menentukan seluruh aktivitas kita. Sikap bertanggung jawab terlihat dari kemampuan memperhitungkan langkah dengan cermat dan belajar dari kesalahan. Lebih lagi, orang yang mau mengevaluasi diri dan mengambil langkah positif untuk bertanggung jawab atas perbuatannya menunjukkan kedewasaan sejati. Mereka yang berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas dosanya adalah orang yang terus berusaha menjadi lebih baik melalui introspeksi diri. Mungkin ada seseorang disekitar kita yang sedang dalam kesedihan karena suatu masalah yang berat dihadapi, tetapi dia harus menghadapinya sendiri.

Our self-life is so subtle and so deceitful that it can enter the very sanctuary of God and try to serve Him there. We have to watch that – and put self to death even when it seeks to serve God. God’s work has to be a work of faith – that is, one that originates in man’s helpless dependence upon God. So it is not a question of how effective our work is in the eyes of men or in our own eyes. The important question is whether our work is the result of the Holy Spirit’s working, or our own.

Untuk menghadapi berbagai tantangan dan pencobaan dalam hidup, mintalah hikmat dan sukacita dari Tuhan. Dengan hikmat, kita dapat menyelesaikan masalah tanpa penyesalan. Salah satu kebiasaan yang sering menjadi masalah adalah meminjam uang tanpa tanggung jawab untuk mengembalikannya. Hal ini dapat menyebabkan berbagai konsekuensi buruk, seperti kehilangan relasi, depresi, bahkan tindakan kriminal. Karena itu, belajarlah untuk membatasi diri dan hidup sesuai kemampuan. Ada kalimat yang menjadi viral di internet yang berbunyi “Pinjam seratus”, meskipun hanya sebatas candaan tetapi tahukah kalian bahwa kebiasaan untuk meminjam uang dapat berakibat kepada akhir yang fatal.
Ibrani 13:5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Ayat diatas menegaskan agar kita tidak menjadi hamba uang, tetapi berusaha untuk bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada serta belajar untuk berterima kasih dan mengucap Syukur dalam menjalani hidup. Karena Tuhan tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. Jika kita terjebak dalam hutang karena tidak merasa cukup dengan apa yang dimiliki, kita sebenarnya telah menjadi hamba uang. Hal ini bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain.

Mari kita belajar mengendalikan keinginan dan bersyukur atas segala yang telah kita miliki.

There is certainly a work for Jesus that we can do; but if we don’t do it, He will just pass us by and get someone else to do the job – and we shall miss the privilege of being God’s co-workers. Puny men are not going to hinder God from carrying out His program. God can carry on His work very well without our help. We need to recognize this fact.

Kebiasaan tidak bersyukur dan selalu mengingini lebih banyak dapat merusak kehidupan rohani. Tuhan telah memberikan hikmat dan akal yang luar biasa kepada kita. Jangan sombong, tetapi hiduplah dengan rendah hati, percaya bahwa keberhasilan yang kita capai berasal dari-Nya. Ucapkanlah perkataan iman yang membangun, bukan yang menjatuhkan. Dengan hikmat dari Tuhan, kita dapat menghadapi segala masalah tanpa penyesalan. Untuk tetap bisa menghadapi kehidupan yang tidak menentu dengan berbagai masalah dan pencobaan, maka minta hikmat dan sukacita. Sehingga setiap ada masalah maka hal itu bisa diselesaikan tanpa perlu adanya penyesalan. Jangan miliki hidup yang penuh penyesalan karena kesalahan kita, yang mana tidak yakin dan percaya kepada kuasa Allah, sebab hanya mengandalkan kekuatan sendiri.

Our self-life is so subtle and so deceitful that it can enter the very sanctuary of God and try to serve Him there. We have to watch that – and put self to death even when it seeks to serve God. God’s work has to be a work of faith – that is, one that originates in man’s helpless dependence upon God. So it is not a question of how effective our work is in the eyes of men or in our own eyes.

Hindari membandingkan diri dengan orang lain yang tampaknya lebih beruntung.

Tuhan memberikan berkat kepada setiap orang sesuai dengan bagian masing-masing. Syukuri apa yang kita miliki, seperti makanan, tempat tinggal, dan kebebasan untuk menyembah Tuhan. Semua itu sudah lebih dari cukup. Hidup ini penuh tantangan, tetapi proses yang kita jalani bersama hikmat Tuhan akan membuat kita semakin kuat. Nikmati dan syukuri berkat Tuhan, percaya bahwa Dia selalu menyediakan yang terbaik.
Lihatlah kepada semua yang kita miliki. Selama kita masih kenyang dan bernapas, selama kita tidak kehujanan dan kepanasan karena memiliki rumah dan selama kita masih bebas menyembah Tuhan dengan mulut kita, itu semua sudah lebih dari cukup. Kita semua tahu bahwa dalam hidup, tidak ada hasil yang didapatkan dengan mudah dan masalah datang silih berganti, tetapi ketika hikmat dari Allah digunakan dengan benar maka semuanya bisa dihadapi dan dilewati.

Tuhan Yesus memberkati

LW – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *