“Jangan Mengabaikan Teguran”

Renungan Harian Anak, Sabtu 01 Juni 2024
Syalom adik-adik Elohim Kids semuanya, bagaimana kabarnya hari ini … semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik semuanya.
Kalau kalian lihat kalender, hari ini adalah hari kelahiran Pancasila, Pancasila adalah dasar dari negara kita … Bagi Bangsa Indonesia, Pancasila memiliki makna yang sangat penting dan mendalam. Pancasila memiliki fungsi sebagai panduan dalam pembentukan nilai-nilai dan norma-norma yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dasar kehidupan adalah hal yang penting, sebagai anak Tuhan Firman Tuhan adalah juga dasar kehidupan beriman kita, kita harus senantiasa mau untuk dengar-dengaran dan melakukan Firman Tuhan. Karena itu penting untuk kita semuanya memiliki kerendahan hati dan mau menerima setiap peringatan dan teguran Firman Tuhan.
Kita melanjutkan tentang kisah kehidupan Raja Hizkia, dalam Yesaya 39:1-8 diceritakan Raja Hizkia telah disembuhkan oleh Tuhan dari penyakitnya. Tidak hanya sembuh, Tuhan juga memberkati Hizkia dengan kekayaan yang melimpah. Nama Hizkia menjadi terkenal dan dikagumi oleh bangsa-bangsa lain. Raja Babel juga terkesan mendengar bagaimana Tuhan telah menyembuhkan dan memberkati Hizkia, sehingga ia mengutus orang-orang untuk membawa surat dan hadiah kepada Hizkia.
Raja Hizkia sangat senang dengan kedatangan mereka dan menyambut mereka dengan antusias. Namun, pujian dari raja Babel dan kedatangan utusan-utusan itu membuat hati Hizkia menjadi sombong. Dia menunjukkan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya kepada mereka. Tuhan mengetahui bahwa Hizkia melakukan ini karena kesombongannya.

Tuhan kemudian mengutus nabi Yesaya untuk menegur tindakan Hizkia. Nabi Yesaya berkata, “Akan datang waktunya, segala yang ada di istanamu dan semua yang disimpan nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada yang akan tersisa.” Sayangnya, Hizkia tidak mendengarkan peringatan tersebut dan tidak mengakui kesalahannya serta meminta ampun kepada Tuhan. Ia malah mengabaikan teguran Tuhan dengan berpikir dalam hatinya, “Ah, masa bodoh dengan semua itu, asalkan hidupku aman dan damai seumur hidupku.” Akhirnya, Tuhan merendahkan raja yang sombong itu.
Adik-adik, dari cerita ini kita belajar bahwa teguran adalah sesuatu yang penting. Ketika kita ditegur, itu berarti ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam diri kita. Teguran datang dari orang tua, guru, atau bahkan dari teman-teman yang peduli kepada kita. Mereka semua ingin kita menjadi lebih baik.
Mengabaikan teguran seperti yang dilakukan Hizkia adalah hal yang tidak baik. Sebaliknya, kita harus mendengarkan teguran, merenungkannya, dan memperbaiki diri kita. Dengan begitu, kita bisa menjadi anak-anak yang lebih baik dan menyenangkan hati Tuhan.
Ayat Hafalan
Amsal 12:1 “Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.“
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk menjadi anak yang bijaksana dan dengar-dengaran. Tidak mengabaikan teguran karena itu akan menolong aku menjadi anak yang lebih baik lagi.
YNP – TPR
PENGUMUMAN
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Anak Elohim di Gedung Gereja ya besok hari minggu jam 8.00 … Ayo ajak teman-teman kita semuanya ya ..
“JANGAN BERDUSTA”

Kita mau belajar bahwa Tuhan Maha Tahu dan tidak senang dengan kebohongan. Belajar dari kisah Ananias dan Safira, bahwa kebohongan adalah hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Ayo kita mau belajar untuk menjadi anak-anak Tuhan yang berani hidup dalam kejujuran.
Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan.
Sampai jumpa besok …
Tuhan Yesus memberkati