“KELUAR DARI ZONA NYAMAN MASUK ZONA AMAN”
Renungan Harian Youth, Senin 09 September 2024
Kita sering mendengar istilah “zona nyaman” atau “comfort zone”. Zona nyaman adalah keadaan atau kondisi di mana seseorang merasa aman, nyaman, dan familiar dengan lingkungan atau situasi tertentu. Dalam Zona nyaman adalah tempat di mana kita merasa aman dan terhindar dari tekanan atau kejutan atau ketidakpastian yang signifikan karena semua hal sudah terprediksi dan terkontrol. Manusia cenderung berusaha membangun dan mempertahankan zona nyaman ini. Hal ini terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, dan bisnis, di mana tujuan akhirnya adalah untuk mencapai kehidupan yang lebih nyaman.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan Zona Nyaman, karena masing-masing kita akan membangun hidup kita untuk berada dalam zona nyaman bisa memberikan stabilitas, ketenangan, dan kebahagiaan. sebagai manusia, selalu berusaha untuk mencapai zona nyaman ini dalam setiap aspek kehidupan. Kita belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik, bekerja giat untuk hidup lebih nyaman, dan berusaha mengembangkan bisnis dengan berbagai strategi. Menata masa depan kita, bahkan dalam kesehatan ada asuransi, pendidikan, investasi dll.
Namun yang menjadi masalah adalah ketika zona nyaman bisa menjadi penghalang jika membuat seseorang tidak mau melangkah untuk mengerjakan kemajuan dan peningkatan dalam hidupnya terlebih lagi menggenapi panggilan dan kehendak Allah. Karena setiap kemajuan adalah proses dan membutuhkan keberanian untuk mengambil resiko.
Amsal 13:18 Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
Rekan-rekan youth, Mengabaikan didikan berarti tidak mau menerima koreksi, nasihat, atau teguran yang bertujuan untuk membawa kita kepada pertumbuhan rohani dan karakter. Menghindari didikan atau teguran sering terjadi ketika kita merasa terlalu nyaman dengan keadaan kita saat ini. Kita mungkin berpikir bahwa tidak ada yang perlu diubah.
- Kemiskinan di sini tidak hanya berbicara tentang kekurangan materi, tetapi juga kekurangan dalam kebijaksanaan, karakter, dan hubungan dengan Tuhan.
- Cemooh datang kepada mereka yang menolak untuk belajar dan bertumbuh. Dunia memandang rendah orang yang tidak mau berkembang. Akibatnya, hidup seseorang menjadi stagnan, tidak produktif, dan tidak mencapai potensi penuh yang Tuhan inginkan.
Mengindahkan teguran, berarti membuka hati kita untuk menerima bimbingan, baik dari Firman Tuhan, pemimpin rohani, maupun orang-orang di sekitar kita. Orang yang mau belajar dan memperbaiki diri akan dihormati. Mereka dipandang sebagai pribadi yang bertanggung jawab, rendah hati, dan mau bertumbuh.
Keluar dari zona nyaman berarti kita mau menerima tantangan dan berani menghadapi perubahan. Tuhan memanggil kita untuk bertumbuh dan mencapai potensi penuh kita di dalam-Nya.
Tuhan sering menggunakan teguran dan didikan untuk mengeluarkan kita dari zona nyaman dan membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi dalam iman, karakter, dan panggilan hidup kita.
Belajar dari kehidupan Musa
Musa, yang telah menghabiskan 40 tahun hidup sebagai gembala di tanah Midian, telah menemukan zona nyaman dalam hidupnya. Mari kita membuka Kitab Keluaran 3:10. Pada bagian ini, kita melihat bahwa Musa berada dalam zona nyaman, dan Tuhan memanggilnya keluar dari situ. Musa, yang telah menggembalakan domba di tanah Midian selama 40 tahun, tiba-tiba dipanggil oleh Tuhan. Tuhan berkata kepada Musa, “Sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”
Setiap hari, rutinitasnya adalah mengurus domba-dombanya. Kehidupan sebagai gembala tampak sederhana, namun Musa menikmati kenyamanannya, bahkan mungkin telah merencanakan masa pensiunnya. Namun, tiba-tiba Tuhan datang dan memanggilnya untuk keluar dari zona nyamannya, untuk menghadap Firaun dan membebaskan bangsa Israel. Tentu saja, Musa merasa enggan. Dia memberi banyak alasan kepada Tuhan, seperti, “Siapakah aku ini untuk menghadap Firaun?” atau “Bagaimana jika orang Israel tidak percaya padaku?” Musa bahkan berkata bahwa dia tidak pandai berbicara, mungkin karena gagap. Namun, sebenarnya, semua alasan Musa berasal dari ketakutannya untuk keluar dari zona nyaman yang telah dibangunnya selama 40 tahun.
BAHAYA ZONA NYAMAN
1. Mengurangi Kepekaan terhadap Kehendak Tuhan
Ketika seseorang terlalu nyaman, ia bisa kehilangan kepekaan terhadap panggilan dan kehendak Tuhan. Seperti Musa yang merasa nyaman sebagai gembala dan tidak lagi merenungkan panggilan Tuhan dalam hidupnya.
Bahaya dalam zona nyaman adalah Kita lupa bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar untuk hidup kita. Musa, misalnya, tidak pernah berpikir bahwa Tuhan menyelamatkannya dari kematian saat masih bayi dan memberinya kesempatan menjadi pangeran di Mesir dengan tujuan tertentu. Tuhan telah mempersiapkan Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan, tetapi Musa awalnya tidak menyadari panggilan tersebut karena hidupnya sudah terlalu nyaman.
zona nyaman bisa membuat kita lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu menjalani hidup sesuai dengan rencana Tuhan. Hidup bukanlah tentang mencapai kenyamanan semata, melainkan tentang menjalani panggilan Tuhan. Kita diciptakan bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk memenuhi kehendak Allah.
Apakah yang kita tulis dalam kehidupan kita? Apakah hanya HISTORY (sejarah) ataukah HIS-STORY (Cerita/Rancangan Tuhan) dalam kehidupan kita yang sudah kita kerjakan
“Ketika Allah memanggil kita untuk keluar dari zona nyaman, itu bukan semata-mata untuk membuat kita menderita. Sebaliknya, Allah tahu bahwa dalam pengabdian kepada-Nya, di situlah kebahagiaan sejati akan kita temukan. Tidak ada yang lebih memuaskan daripada hidup dalam rencana dan tujuan Allah.
2. Zona nyaman sering kali membuat kita tidak peka terhadap kebutuhan orang lain.
Seperti Musa yang awalnya peduli pada penderitaan bangsanya, tetapi setelah tinggal di Midian, dia menjadi acuh. Allah harus memanggil Musa kembali untuk mengingatkannya bahwa dia dipanggil untuk sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri.
Keluar dari zona nyaman tidak berarti harus meninggalkan rumah atau keluarga, tetapi mungkin hanya perlu mengubah kebiasaan kecil yang berlebihan. Mungkin dengan lebih bijak mengelola pengeluaran, atau menyisihkan sebagian harta kita untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Yesus Kristus adalah teladan terbesar dari pengorbanan zona nyaman.
Dia meninggalkan kemuliaan surga, tempat yang tanpa penderitaan, tanpa dosa, dan penuh dengan penghormatan. Dia turun ke bumi, lahir di kandang, hidup sebagai manusia, dan menanggung penghinaan serta penderitaan di kayu salib. Semua itu Dia lakukan agar kita diselamatkan. Jika Yesus sendiri bersedia meninggalkan zona nyaman demi menyelamatkan kita, bagaimana mungkin kita tidak mau mengikuti jejak-Nya dan keluar dari zona nyaman kita untuk melayani sesama?
Zona nyaman bisa membuat kita tidak peka terhadap kebutuhan orang lain. Kita menjadi egois, hanya peduli pada rencana kita sendiri, karier kita, dan investasi kita. Tetapi, Allah memanggil kita untuk lebih peka terhadap penderitaan orang lain, seperti Yesus yang datang untuk menyelamatkan kita dari kegelapan dosa.
Hidup yang sejati dan penuh makna bukanlah tentang mencapai kenyamanan, tetapi tentang memenuhi panggilan Tuhan dalam hidup kita. Kebahagiaan dan kepuasan sejati ditemukan ketika kita menyerahkan diri kita sepenuhnya untuk kemuliaan Tuhan, bahkan jika itu berarti meninggalkan zona nyaman kita.
Keluar dari Zona Nyaman – Memasuki Zona AMAN
Dr. Lie Dharmawan, seorang dokter bedah yang terkenal, juga memberikan contoh nyata bagaimana dia mengorbankan kenyamanan demi melayani sesama. Dia mendirikan rumah sakit terapung untuk membantu mereka yang kurang mampu, karena dia percaya bahwa hidup ini adalah untuk membagikan kasih yang sudah kita terima dari Tuhan. Ketika kita memberikan sebagian dari harta, waktu, atau kemampuan kita untuk menolong orang lain, kita akan merasakan sukacita yang sejati.”
Zona Aman kita adalah ketika kita ada dalam Kehendak dan Rencana Tuhan. Walaupun pasti ada tantangan, namun selama kita ada dalam jalan dan kehendak Tuhan ini adalah zona Aman kita.
Mari kita memasuki ZONA AMAN – ketika kita hidup dalam kehendak dan Rencana Tuhan dan menjadi hidup kita sebagai saluran berkat untuk orang lain.
Tetap Semangat, God Bless You all
EYC 07092024-YDK