Keyakinan yang Teguh

February 25, 2022 0 Comments

Bacaan : Yosua 24

Teks Pokok : Yosua 24:15, “Akan tetapi, jika kamu menganggap bahwa tidak baik beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: allah yang disembah nenek moyangmu di seberang Sungai Efrat, atau allah orang Amori yang kamu diami negerinya. Akan tetapi, aku dan seisi rumahku akan beribadah kepada TUHAN.”

Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan. 

Ada sebuah kisah klasik tentang tantangan memiliki pendirian yang teguh dari cerita seorang peternak ayam yang ingin juga menjadi penjual telur ayam di pasar tradisional.  Suatu ketika ia membawa telur ayam di pasar untuk dijual dan ia telah menemukan sebuah tempat yang dirasa cocok untuk menjual.  Setelah menata keranjang telurnya, maka ia meletakkan sebuah tulisan penunjuk “Di sini jual telur ayam segar” menggunakan sebuah kapur tulis pada sebuah papan tulis kecil.  Kemudian lewatlah seorang melintasi penjual tersebut, dan saat melihat tulisan tersebut, Ia berkata; “Pasti telur yang Anda jual bukan telur yang baik sehingga Anda coba menipu dengan menulis kata segar di sana”.  Maka si penjual pun menghapus kata segar sehingga tertinggal tulisan “Di sini jual telur ayam”.  Setelah itu orang kedua lewat dan berkata; “Kami sudah tahu posisi Anda di sini, di pasar, dan bukan di sana”.  Maka si penjual menghapus kata di sini dan tersisa kalimat: “Jual telur ayam”.  Lewatlah seorang ibu yang kemudian berkata; “Semua sudah tahu kalau di pasar pasti Anda menjual”.  Maka si penjual menghapus kata jual dan tersisa kalimat “telur ayam”.  Kemudian lewatlah seorang nenek yang kemudian berkomentar juga; “Semua orang tahu kalau jenis itu pasti telur ayam bukan telur bebek”. Maka kembali sang penjual menghapus kata ayam, sehingga tersisa kata terakhir “Telur”.  Terakhirlah seorang anak kecil yang merasa lucu melihat tulisan tersebut dan berkata.. “Aku tahu itu telur bukan kentang”, maka kata terakhirpun juga terhapus.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, apakah yang ada dalam hati dan pikiran kita berkaitan dengan refleksi dari cerita di atas? 

Dalam hidup ini, berapa banyak kita seringkali merasa tidak punya pendirian, atau pendirian kita ditentukan oleh kata orang lain. 

Sebagai orang percaya, marilah kita melihat sebuah contoh yang tercatat dalam Firman Tuhan.  Dalam Yosua 24 di sana dikisahkan bahwa Yosua menghadapi sebuah keadaan dimana politeisme menjadi kebiasaan dari orang Kanaan, dan hal ini berpotensi untuk membuat bangsa Israel terbawa pada keadaan tersebut.  Tapi kita melihat dalam teks bacaan kita hari ini bahwa Yosua memutuskan menetapkan pendiriannya berdasarkan keyakinannya kepada Allah (Yosua 24:15) bukan karena kekuatan mentalnya, melainkan karena melihat berbagai karya Allah dalam hidup, dan kepemimpinannya.  Yosua bahkan memberi pilihan bebas kepada bangsa Israel untuk memilih jalan iman mereka, tetapi dia dan seluruh keluarganya memutuskan untuk mengasihi Allah, dan beribadah hanya kepada Allah saja. 

Pendirian dan keputusan Yosua tidak dipengaruhi oleh suara mayoritas bangsa Israel, tetapi keyakinannya kepada Allah.  Yosua 24:21-22 menuliskan bahwa seluruh bangsa Israel memutuskan untuk beribadah kepada Allah.  Mengikuti apa yang menjadi pilihan dan keyakinan Yosua.

Pertanyaannya sekarang adalah, Bagaimana dengan kita?

Siapkah kita tetap dengan pendirian kita untuk percaya dan berpegang hanya kepada Yesus Kristus Tuhan. 

Orang di sekitar bahkan mungkin orang terdekat kita, atau rekan kerja, calon pasangan hidup kita menawarkan iman atau kebenaran yang lain.  Bertahankah pendirian kita? 

Marilah kita memantabkan pendirian dan keyakinan kita bahwa Yesus Kristus satu-satunya Tuhan dan Juruselamat pribadi kita dan keluarga kita.  Amin.

Tuhan Yesus memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *