Mempertimbangkan sesuai Kehendak Tuhan

September 12, 2022 0 Comments

Renungan harian Anak, Senin 12 September 2022

Halo adik-adik ELOHIM kids. Bagaiman kabarnya hari ini? Semoga hari adik-adik penuh sukacita dan semangat yang baru karena Tuhan selalu beserta dengan kita.

Adik-adik, adakah di antara Adik-adik yang pernah menolong orang yang belum kalian kenal sebelumnya? Apakah ketika mau menolong mereka kalian pernah ragu-ragu, mungkin takut nanti dimarahi mama atau nanti diejek oleh teman, dan lain-lain?

Dulu Kakak pernah punya celengan yang isinya sudah hampir penuh. Rencananya nanti kalau celengannya sudah penuh akan dipakai untuk membeli sesuatu yang berharga, misalnya membeli tas baru atau baju baru. Suatu kali di depan rumah lewat ibu-ibu tua pengemis yang sangat memprihatinkan dengan baju lusuh dan muka pucat. Nampaknya ia belum makan, jalannya agak terpincang-pincang. Lalu Kakak berpikir, ibu-ibu pengemis itu dikasih atau tidak, ya? Bukankah rencananya celengan itu untuk membeli sesuatu yang baru? Tetapi kalau tidak dikasih, ibu-ibu pengemis itu kelihatannya perlu dikasihani. Kakak ingat firman Tuhan yang mengajarkan kita untuk memberi dan mengasihi sesama. Akhirnya celengan yang hampir penuh itu Kakak kasih dengan tulus. Wah, wajah ibu tua itu cerah sekali dan ia mengucapkan terima kasih berkali-kali. Mungkin belum pernah ada orang yang memberi uang sekalian dengan celengannya. Hati Kakak juga senang melihat wajah ibu tua itu yang berseri-seri, mungkin ia dapat membeli beras dengan uang itu. Nah, itulah pengalaman Kakak.

Tuhan Yesus juga suka menolong, namun orang-orang Yahudi tidak selalu suka dan mendukung tindakan Yesus. Apalagi hari itu adalah hari Sabat. Peraturannya pada waktu itu, pada hari Sabat orang tidak boleh bekerja, harus mengkhususkan waktunya untuk Tuhan, beribadah di bait Allah. Saat itu Yesus melihat ada orang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang sudah mengamati Yesus, kalau la menyembuhkan orang sakit, berarti ia melanggar peraturan Sabat. Namun Yesus tidak terpengaruh, la tetap menolong orang sakit itu. Prinsip Yesus adalah menunjukkan belas kasih kepada orang lain itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Jadi walaupun hari Sabat, menolong orang tidak boleh ditunda. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa menolong orang adalah baik dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada kita untuk tetap mengingat kehendak Bapa, yaitu berbuat baik kepada siapa saja.

Segera Yesus menyuruh orang yang sakit itu mengulurkan tangannya, maka saat itu juga sembuhlah tangannya itu. Tentunya orang sakit itu senang sekali, sebab tangannya yang lumpuh sekarang bisa bergerak dan dapat dipakai untuk melakukan pekerjaan apa saja, la dapat bekerja dengan kedua tangannya lagi. Yesus menyembuhkannya, walaupun orang-orang Yahudi yang lain tidak senang dengan tindakan-Nya. Yesus tidak kuatir, karena la hanya mengingat kehendak Bapa-Nya, sehingga la siap menghadapi orang- orang itu yang bersikap kurang bersahabat.

Nah, Adik-adik, bila kita ragu-ragu dalam bertindak menolong orang lain, ingatlah kehendak Tuhan yang dapat Adik ketahui dari firman-Nya. Kita semua jangan takut pada apa pun, sebaliknya taat kepada Tuhan dan firman-Nya, sebab itu akan menyenangkan hati Tuhan. Jadi hafallah selalu firman Tuhan dengan rajin, sehingga hati kita selalu diisi oleh firman Tuhan yang akan mengingatkan kita dalam bertindak.

Ayat Hafalan

Amsal  3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

Komitmenku hari ini

belajarlah untuk mau menunjukkan kepedulian dan kebaikan hati kepada orang lain. Kita mau melakukannya karena Tuhan Yesus sudah melakukannya, dan kita mau mengikuti teladan-Nya. Jadilah anak yang bijaksana dengan melakukan perbuatan baik sesuai dengan kehendak-Nya.

Elkids110922 – SP

https://youtu.be/2_JKJPtneuI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *