Menjadi Luar Biasa

October 8, 2024 0 Comments

Renungan Harian Selasa, 08 Oktober 2024

Bacaan : Hakim-hakim 6:11-16

Nats: 1Korintus 1:27, Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat

Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .

Kita kerap mendengar orang mengatakan, “Saya hanya seorang ibu rumah tangga.” “Saya hanya seorang tukang sapu.” “Saya hanya seorang mahasiswa yang biasa-biasa saja.”

Banyak dari kita yang berpikir Tuhan hanya memakai orang-orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau pintar, kaya dan kuat saja untuk Ia pakai sebagai kemuliaanNya.  Lalu, kita yang merasa diri sebagai orang yang biasa-biasa saja dan tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan, menjadi rendah diri dan merasa tidak layak di hadapan Tuhan. 

Perhatikan ayat ini:  “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.” 

(1 Korintus 1:27-29)Justru orang-orang yang dipandang sebelah mata oleh dunia dan orang-orang  “biasa”  dapat dipakai Tuhan secara ajaib, karena  “…Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan,” 

Jadi kita pun dapa melakukan perkara-perkara besar dan ajaib asal kita percaya bahwa Tuhan sanggup memakai hidup kita menurut kuasaNya.

Merendahkan diri di hadapan Allah bukanlah hal baru. Di zaman Perjanjian Lama, misalnya, ketika Allah mencari seseorang untuk mengalahkan bangsa Midian yang menyusahkan, Dia memilih Gideon, orang biasa, dengan memanggilnya “pahlawan yang gagah berani” (Hakim-hakim 6:12). Gideon menjawab, “Dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku” (ayat 15). Namun Allah tetap mengatakan, “Bukankah Aku mengutus engkau? . . . Akulah yang menyertai engkau” (ayat 14-16).

Gideon menjadi orang pilihan Allah, karena di mata-Nya tak seorang pun “tidak berarti”. Tuhan hanya memberikan 300 orang untuk membantunya, bukan ribuan (7:1-7), supaya Allah sajalah yang akan menerima kemuliaan.

Rasul Paulus juga mengajarkan bahwa Allah memilih orang yang bodoh, lemah, tidak terpandang, dan yang hina bagi dunia. Dia mempermalukan orang yang berhikmat dan kuat “supaya jangan ada seorang manuia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah” (1 Korintus 1:29). Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan,”  Jadi kita pun dapa melak=

Tokoh-tokoh besar seperti Abraham, Musa, Daud, Gideon, Yosua dan lain-lain adalah orang-orang biasa yang dipakai dan diurapi Tuhan menjadi orang-orang yang luar biasa.  Tuhan tidak mencari orang-orang yang mampu, kuat atau pintar, tetapi Dia mencari orang yang mau, yaitu mau untuk diproses dan dibentuknya menjadi bejanaNya yang mulia dan berharga.  Saat ini Tuhan sedang mencari orang-orang yang mengasihi Dia dengan sungguh, memiliki hati yang benar dan memiliki tekad untuk memberi yang terbaik bagiNya.  Manusia melihat penampilan luar seseorang dan apa yang terlihat secara kasat mata, tetapi Tuhan melihat hati  (baca 1 Samuel 16:7).

Jika Anda merasa “tidak berarti”, ingatlah panggilan Allah kepada Gideon. Tuhan juga ingin memakai Anda untuk melakukan perkara yang jauh lebih besar daripada yang pernah Anda pikirkan--Joanie Yoder

ALLAH MEMAKAI ORANG BIASA UNTUK MENGERJAKAN RENCANA-NYA YANG LUAR BIASA

TC

Bacaan Alkitab hari ini : Kitab Ayub pasal 41 dan 42

https://elohim.id/bacaan-alkitab-selasa-08-oktober-2024/  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *