MUJIZAT TERBESAR
Renungan Harian Youth, Selasa 16 Mei 2023
Syalom rekan-rekan Youth Semuanya. Oleh anugerah Tuhan, sampai hari ini kita masih diberi kesempatan untuk hidup dan menikmati kasihNya setiap hari.
Rekan-rekan kalau saya bertanya, adakah diantara kita yang ingin mengalami mujizat? Hmmm mungkin rekan-rekan mulai berfikir dan Flashback mengingat pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita. Saya percaya tentunya kita pernah mengalami Mujizat dan pertolongan Tuhan mungkin ada yang mengalami hal spektakuler, atau hal yang kecil namun kalian sadar bahwa itu semua adalah pertolongan dan campur tangan Tuhan
Rekan-rekan Tentu setiap kita rindu mengalami mujizat didalam hidup ini. Entah mujizat dalam hal Pendidikan, sekolah, kuliah, keuangan, mungkin dalam hal sakit penyakit, dalam hal bisnis dan pekerjaan kita atau dalam hal keluarga, dan lain sebagainya. Selama kita hidup didalam perjalanan iman kekristenan kita, mujizat apa saja yang sudah kita alami dalam kehidupan kita?
Tentu setiap kita mengalami mujizat yang berbeda-beda.
Dalam Lukas 5:1-11 ini adalah sebuah peristiwa mujizat yang luarbiasa yang dialami oleh Petrus. Dikatakan bahwa Petrus sudah semalam-malaman berusaha keras untuk menangkap ikan, namun tak ada satu ekor pun ikan yang berhasil mereka tangkap pada malam itu, sehingga mereka pulang hanya dengan tangan hampa. Padahal kalau kita melihat, petrus menjadi seorang nelayan, bukan baru seminggu, sebulan atau bahkan setahun. Dia belajar menjadi seorang nelayan sejak masih muda, dan dia adalah seorang ahli untuk menangkap kita. Petrus tahu kapan waktu yang tepat untuk menangkap ikan yang banyak. Namun ternyata, keahlian yang dimiliki olehnya pada malam itu membuatnya gagal total.
Namun dalam situasi gagal total seperti itu, Yesus memerintahkan Petrus untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam untuk menebarkan jala disana. Akibatnya, petrus mendapat ikan dalam jumlah yang sangat besar, bahkan dikatakan jala mereka hampir koyak karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Itu adalah sebuah mujizat. Dari sedikit menjadi banyak, dari kurang menjadi melimpah, dari gagal menjadi sangat berhasil, dari tidak mungkin menjadi nyata.
Belajar dari kisah hidup Petrus, hal yang membuat dia mengalami Mujizat yang besar pada waktu itu adalah: Ketaatan
Ayat 4-5 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
Ketika Yesus menyuruhnya menebarkan jala, Simon bisa saja beralasan bahwa ia lelah, ingin istirahat setelah semalaman bekerja keras. Ia juga bisa menertawakan Yesus dan berkata, “Engkau hanyalah anak tukang kayu! Bagaimana mungkin seorang tukang kayu mengajari nelayan yang berpengalaman seperti aku cara menangkap ikan?” namun Petrus tidak melakukan itu, justru ia memilih untuk taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Dan Mujizat pun terjadi ketika Petrus taat kepada Tuhan.
Bapak/ibu taat bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Diperlukan kerendahan hati yang luarbiasa untuk kita bisa taat dengan sepenuh hati dihadapan Tuhan. Untuk itu mulailah belajar taat dari hal-hal kecil.
Ketaatan adalah awal mula proses terjadinya hal yang tidak terduga didalam hidup kita.
Dari ketaatan sederhana yang dilakukan oleh Petrus, ini menjadi titik balik dari segala kegagalan-kegagalan yang pernah ia lalui.
Lukas 5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
Mukjizat yang Yesus lakukan begitu mengherankan Petrus, hingga ia jatuh tersungkur di bawah kaki-Nya. Ia sadar dirinya bukanlah siapa-siapa di hadapan Tuhan, melainkan hanya seorang pendosa. Bahkan dia menyuruh Yesus untuk pergi, karena dia merasa bahwa dia tidak layak dihadapan Tuhan. Namun Yesus justru tetap datang menghampiri Petrus, dan berkata bahwa dia akan menjadi penjala manusia, yang akan membawa orang-orang datang kepada Tuhan.
Lukas 5:10; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
Dan mujizat terbesar yang Simon Petrus alami adalah ketika Tuhan Yesus memanggilnya sebagai murid Yesus menjadi penjala manusia. Panggilan ini adalah sebuah Mujizat yang dialami Petrus, seorang nelayan yang bukan siapa-siapa tetapi menjadi murid dari Tuhan Yesus.
Mukjizat bukan hanya tentang kelimpahan namun yang terbesar adalah Pengampunan Dosa kita, Tuhan mengangkat kita Kembali sebagai pribadi yang memiliki rancangan Bapa yang besar dalam kehidupan kita. Seperti Petrus menggenapi panggilannya sebagai seorang Murid, setiap kita juga dipanggil untuk menggenapi tujuan kita sesuai dengan Destiny yang Tuhan sudah tetapkan buat diri kita masing-masing.
Temukanlah titik balik dalam hidup kita, dan kita akan mendapatkan kehidupan yang berbeda dari yang mampu kita impikan, yaitu kehidupan bersama Yesus.
Jangan hanya tersentuh dengan pertolongan dan kebaikan Tuhan, tapi jadikan momen itu sebagai titik balik hidup kita. Ikutilah jalan Tuhan, rancangan-Nya, dan cara-Nya, maka kita akan menerima berkat tersembunyi yang telah Dia sediakan.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
YG – DOT