Tak Pandang Bulu
Roma 2:11 ,”Sebab Allah tidak memandang bulu.”
Shalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara terkasih…
Kita semua pasti pernah dengar kata “tak pandang bulu”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata ini memiliki arti tidak membeda-bedakan orang. Dalam sebuah cerita yang tertulis di internet, Sir Winston Churchill, mantan perdana menteri Inggris yang sangat terkenal pada masa Perang Dunia II pernah mengatakan, “I like pigs. _Dogs look up to us. Cats look down on us. Pigs treat us as equals_.” Dalam Bahasa Indonesia “Saya suka Babi. Anjing melihat kita dengan memandang ke atas. Kucing melihat kita dengan melihat ke bawah. Babi memperlakukan kita sama dengannya.” Maksudnya, ternyata setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti memiliki cara berbeda ketika memperlakukan seseorang, bergantung pada bagaimana pandangannya mengenai orang tersebut.
Dunia memperlakukan orang-orang dari golongan terpandang, kaum bangsawan dan jetset (orang_orang yang hampir memiliki segalanya) di tempat-tempat yang istimewa. Dan cenderung memandang rendah kaum miskin yaitu orang-orang yang tidak memiliki apa-apa dan hanya memiliki diri mereka sendiri. Orang-orang dunia sering lupa untuk memandang semua orang sama.
Tuhan memiliki cara yang berbeda dalam memandang manusia. Tuhan mengajarkan untuk mengasihi semua orang, tanpa pandang bulu.
Bahkan Alkitab menceritakan dengan jelas bahwa Hagar juga dikasihi TUHAN. Ketika ia tertindas dan melarikan diri, TUHAN yang mencari dia. Seringkali dalam pandangan kita, Hagar adalah seorang budak perempuan yang kemudian melahirkan Ismael dan keturunannya kemudian menjadi musuh bangsa Israel. Hagar digambarkan sebagai sosok yang hina, terbuang dan tertindas. Namun TUHAN tetap mengasihinya, dan memberikan kebaikan serta pertolongan baginya. TUHAN sendiri yang memperhatikan penderitaan Hagar dan menolongnya ketika ia kehausan dan Ismael hendak mati. TUHAN mengatakan, “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.” (Kejadian 21:17)
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Seringkali kita merasa hina sebagaimana dunia memandang kita. Seringkali kita merasa terbuang sebagaimana otoritas agamawi memandang kita.
Tetapi satu hal yang pasti – TUHAN juga mengasihi orang-orang yang terbuang. Dunia merendahkan orang yang tertindas, tetapi TUHAN tetap berbelas kasihan.
Galatia 6:9-10 “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”
Demikian semestinya juga kita yang adalah anak-anak TUHAN, memperlakukan orang lain di sekeliling kita. Tanpa memandang bulu, kita memberi kebaikan pada orang lain yang memerlukan.
Di saat yang tidak terduga terkadang kita dihadapkan pada pilihan untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan tepat di hadapan kita, dan di saat seperti itu apakah kita akan memberikan pertolongan atau tidak? Hari ini kita belajar untuk memandang orang sama dan tidak membeda-bedakan. Siapapun dia, ketika membutuhkan uluran tangan dan pertolongan kita, marilah kita mengulurkan tangan untuk memberikan pertolongan.
Karena kita tahu bahwa setiap orang kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. Amin.
Tuhan Yesus memberkati
DS