Tenang ditengah Badai

November 30, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Selasa 30 November 2021

Markus 4:35-41,

“Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”

Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.

Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”

Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”

Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”

Jika kita mau menjawab secara jujur, mungkin kita pun akan takut bila mengalami hal serupa yang dialami para murid Tuhan Yesus, karena kita tidak percaya ataupun berjalan tanpa mengandalkan Allah. Hari-hari ini misalnya, hampir serupa, ada banyak ketakutan yang kita rasakan melalui pandemi. Namun, bergantunglah pada iman kita serta Pribadi Tuhan Yesus Kristus. Meski tidak mudah, namun belajarlah, supaya memperoleh sesuatu yang berharga serta penting dari-Nya. Dan bukannya pada rasa takut itu sendiri maupun pribadi-pribadi yang lainnya.

Para murid mengalami suatu angin taufan yang besar. Mungkin saat-saat ini, kita pun mengalaminya. Namun, firman Tuhan yang kita terima janganlah biarkan berlalu sia-sia. Tuhan mengasihi kita karena Alkitab menyatakannya. Sayangnya, sering kali kita bertumpu pada pribadi maupun hal-hal yang lain. Karena itu, berubahlah. Dalam cara melayani, beribadah, memuji dan menyembah Dia. Alamilah perubahan yang luarbiasa didalam Tuhan. Jangan lagi kita main-main ketika datang ke hadiratNya. Tetapi marilah kita mempersiapkan hati kita untuk DIA.

Jika ingin hidup dalam suatu ketenangan, meski di tengah persoalan ataupun badai hidup yang melanda, ada hal hal yang perlu kita bangun sebagai komitmen dalam setiap kehidupan kita. Apa saja??

MILIKI PENGALAMAN PRIBADI BERSAMA TUHAN

Hidup ini sedang menjelang akhir zaman. Banyak hal mungkin berusaha menggoncang, namun kita berada dalam perlindungan dan naungan Tuhan yang luarbiasa. Allah yang telah mengundang, mengajak serta menyelamatkan kita pun menantang kita untuk memiliki pengalaman yang personal dengan-Nya. Tuhan Yesus sangat ingin berperkara dengan kita masing-masing. Dan asal ada Dia dalam setiap kehidupan kita, maka aman serta tenanglah hidup kita. Jika Dia menyerahkan segenap nyawa-Nya bagi kita, apa lagi yang tidak akan diserahkan-Nya bagi kita ? Maka, bersyukurlah kita memiliki Allah yang seperti Dia. Karena itu, masalah apa pun yang kita alami, anggaplah sebagai pengalaman pribadi untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Mengutamakan hadiratNya

Markus 4:36, Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu perahu lain juga menyertai Dia.

Milikilah waktu yang spesial, khusus serta terbaik bersama Tuhan. Sebab, ada waktunya bagi kita untuk sekadar berduaan bersama Tuhan, berbincang-bincang secara manis dan apa adanya dengan Dia. Jika Allah saja memberi kita 24 jam dalam sehari, masakah kita tidak rela menyediakan waktu sedikit pun bagi Dia. Jika kita saja sebagai anak Tuhan bersedia menghabiskan berjam-jam untuk melakukan hal lainnya, mengapa kita enggan menghabiskan waktu sejam atau dua jam saja bersama-Nya. Maka, hampirilah Dia secara pribadi, pisahkan diri dari urusan-urusan dunia, karena kekuatan kita yang sejati asalnya dari Tuhan, dan Dialah yang akan menganugerahkan kemenangan demi kemenangan.

Arti kata ’sela’ dalam firman Tuhan seperti Mazmur pun ialah istirahat, bukan sekadar secara fisik seperti tidur, melainkan lebih pada menikmati Allah serta hadirat-Nya.

Apa pun badai besar yang kita hadapi, tidak akan terlalu penting ataupun berarti apabila kita menyadari sepenuhnya bahwa kita mempunyai Allah yang besar dalam hidup kita, Tuhan Yesus Kristus. Ingatlah akan kebaikan-kebaikan-Nya. Tuhan kita hidup, besar serta berkuasa.

TUHAN Yesus memberkati

YG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *