Terutama dan Satu-satunya

December 3, 2024 0 Comments

Bacaan : Yehezkiel 14:1-8

Nats : Yehezkiel 14:3, “Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Apakah Aku mau mereka meminta petunjuk dari pada-Ku?

Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Krsitus . . . .

                Ketika seorang penginjil pergi mengabarkan Injil untuk pertama kalinya, ia prihatin melihat maraknya materialisme di dalam masyarakat. Sebelumnya tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia pun bisa menjadi orang yang materialistis. Lagi pula, bukankah sewaktu dia pergi untuk mengabarkan Injil, ia hampir tanpa membawa apa-apa? Bukankah dia harus tinggal di apartemen kuno yang tak terpelihara dengan perabotnya yang sudah usang? Dia pikir materialisme tidak bisa menyentuhnya.Namun, perasaan tidak puas perlahan-lahan mulai berakar dalam hatinya. Tak lama kemudian, Ia mulai memimpikan benda-benda bagus dan diam-diam merasa kesal karena tidak dapat memiliki benda-benda tersebut. Suatu hari, Roh Allah membuka mata hatinya terhadap suatu pemahaman yang menyentak. Materialisme tidak harus berarti memiliki harta benda, tetapi dapat berupa keinginan untuk memilikinya. Ia terpaku karena merasa bersalah telah bersikap materialistis! Tuhan telah menunjukkan bahwa ketidakpuasannya telah menjadi berhala dalam hatinya. Hari itu ia menyesali dosa yang tidak kentara ini, dan saat itu juga Allah kembali menguasai hatinya sebagai singgasana-Nya yang sah. Sudah tentu Ia merasakan kepuasan yang mendalam, bukan karena harta benda, melainkan karena Dia.

Di zaman Yehezkiel, Tuhan pun menunjukkan penyembahan berhala di hati umat-Nya (Yehezkiel 14:1-8).

Demikianlah tua-tua Israel datang meminta petunjuk TUHAN kepada Yehezkiel (1; bdk. 8:1). TUHAN menunjukkan bahwa mereka ini menjunjung berhala dalam hati mereka. Inilah yang membuat mereka tersandung dan melakukan kesalahan di hadapan TUHAN (2-3). Terhadap orang-orang seperti ini, TUHAN memerintahkan agar seorang nabi tidak menjawab mereka. TUHAN sendiri yang menjawabnya dengan menentang dan melenyapkannya (4, 7-8). Nabi yang tergoda untuk memberikan jawab akan mendapatkan hukuman dan dipunahkan dari tengah umat Israel (9). Hukuman akan diberikan kepada umat maupun nabi yang menjawab (10). TUHAN ingin agar umat-Nya kembali terpikat kepada-Nya, bertobat dan berpaling dari segala perbuatan mereka yang keji, dan mengetahui bahwa Dialah TUHAN. Dia ingin agar Israel tidak tersesat lagi, tidak menajiskan diri, kembali menjadi umat-Nya dan Dia menjadi Allah mereka (5-8, 11).

TUHAN ingin agar umat yang tersesat terlebih dahulu bertobat dan meninggalkan semua kejahatannya. Umat seperti itulah yang akan mendapat pengasihan, penerimaan kembali oleh-Nya. Umat yang memilih untuk mempertahankan berhalanya tidak mendapat bagian di dalam TUHAN sehingga tidak layak untuk dijawab apalagi dihibur oleh hamba-Nya. Mereka hanya layak dihukum dan dibuang. TUHAN ingin agar hamba-Nya hanya berbicara pada saat dan pada orang yang TUHAN kehendaki.

Tidak ada gunanya berdebat tentang TUHAN dan kehendak-Nya terhadap mereka yang menolak-Nya dalam hatinya. Jawaban kita terhadap mereka tidak berguna, bahkan dapat membuat kita jatuh kedalam murka-Nya, kecuali kita diperintahkan untuk berbicara. Jangan miliki berhala dalam hati! Jangan mengandalkan apa pun selain TUHAN! Jangan tunggu sampai TUHAN menjatuhkan hukuman-Nya! Dan sekarang, Dia rindu melihat kita membersihkan hati dari segala yang merusak kepuasan kita akan Dia.

                Segala sesuatu yang mengambil tempat Tuhan di hati kita merupakan berhala. Berhala-berhala yang ada dalam hati tersebut merupakan batu sandungan yang membuat kita mudah terjerumus ke dalam berbagai dosa.

Adakah sesuatu yang sedang begitu memikat hati kita melebihi Tuhan Yesus? Apakah itu ambisi kita dalam berkarier, keinginan untuk dianggap penting, atau pengejaran harta benda, atau mungkin keterikatan pada seseorang, atau juga soal popularitas dan asmara. Segala sesuatu harus diuji dan ditempatkan sesuai porsinya. Jangan sampai ia menggantikan posisi Tuhan di dalam hati kita. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang cemburu. Tuhan yang menghendaki kita menjadi umat-Nya yang setia, dan Tuhan mau Dia saja yang menjadi Allah kita.

TUHAN MAU BERSEMAYAM DI HATI KITA, MENJADI YANG TERUTAMA DAN SATU-SATUNYA.

Tuhan Memberkati

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *