Tulus itu Harus

Renungan Harian Jumat, 24 November 2023
Mazmur 73:1, ”Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya”.
Arti kata tulus adalah bersih hati, sungguh, jujur, tidak pura-pura, murni. Yang dapat mengetahui apakah seseorang memiliki hati yang tulus atau tidak adalah manusia itu sendiri dan Tuhan. Orang lain tidak dapat mengetahuinya karena ketidaktulusan dapat ditutupi oleh raut wajah dan kata-kata yang manis. Ketulusan merupakan kualitas hati yang sangat penting dihadapan Tuhan.
Nilai Uji KETULUSAN
1. Apakah kita TULUS ketika MEMBERI ?
Orang yang memberi dengan tulus tidak mengharapkan balasan, tetapi jika kita tidak tulus maka hati akan menjadi kecewa pada waktu pemberian kita tidak dibalas sesuai dengan yang kita harapkan.
2. Apakah kita TULUS ketika MEMUJI SESEORANG ?
Apakah kita memuji hanya untuk menyenangkan hati seseorang tetapi sebenarnya apa yang ada dihati kita tidak sesuai dengan apa yang kita katakan.
3. Apakah kita TULUS dalam MENGASIHI ?
Orang yang mengasihi dengan tulus akan tetap dapat mengasihi apabila orang yang dikasihi melakukan hal-hal yang tidak berkenan dan mengecewakan kita. Allah MENGASIHI kita dengan TULUS walaupun kita seringkali jatuh bangun dalam dosa dan seringkali mengecewakan hati Tuhan.
Kasih Yang Tulus (Roma 12:9-10)
KONTEKS penulisan ayat 12:9-11, adalah nasihat tentang nasehat hidup dalam kasih yang muncul tepat sesudah topik tentang persembahan yang benar (12:3-8). Hal ini tentu saja bukan suatu kebetulan.
Paulus ingin menegaskan bahwa pelayanan kepada sesama sebagai persembahan yang benar tidak akan bermakna tanpa ketulusan kasih kepada sesama. jika tidak disertai dengan kasih yang tulus akan menjadi sia-sia belaka (1Korintus 13:1-3).
Para penafsir Alkitab berpendapat Dalam teks Yunani (Roma 12:9a), menterjemahkan sebagai: kasih yang tulus, kasih adalah tulus, atau kasih harus tulus.
KASIH harus TULUS (ayat 9a)
Bagi yang membaca Surat Roma dari awal pasti akan mengenali kasih apa yang dimaksud di sini.
- Ini adalah kasih yang tulus yang dicurahkan oleh Roh Kudus ke dalam hati orang percaya (Roma 5:5).
- Ini adalah kasih yang tulus yang ditunjukkan oleh Kristus di atas kayu salib bagi kita yang dulu masih berdosa, lemah, dan menjadi musuh Allah (Roma 5:5-7).
- Begitu kuatnya kasih yang tulus ini, sampai-sampai tidak ada satu makhluk atau peristiwa apapun yang bisa membuat orang-orang percaya terpisah dari kasih ini (Roma 8:35-39).
Selanjutnya Beberapa orang jemaat Roma sudah mencoba berbuat baik. Sayangnya, usaha ini tidak dilandasi oleh kasih yang tulus. Perkataan dan tindakan tidak didorong oleh kasih yang tulus, tidak dengan kesungguhan. Mengerjakan kasih karena keterpaksaan atau keramahan formal. Inilah yang sedang ditentang oleh Paulus.
Kata anupokritos (LAI:TB “tidak berpura-pura”) berkaitan dengan topeng yang biasa digunakan dalam pertunjukan teater Yunani-Romawi kuno. Para pemain teater seringkali harus memerankan tokoh yang sangat berbeda dengan karakter mereka sehari-hari.
Kasih bukanlah upaya pertunjukan. Namun, Kasih adalah perwujudan ketulusan hati.
Wujud Nyata kasih yang tulus
Seperti sudah disinggung sebelumnya, kasih bukan sekadar perasaan. Kasih perlu dibuktikan melalui tindakan perbuatan nyata / konkrit
Apakah wujud nyata dari kasih yang TULUS tersebut?
Pertama, Orang yang Tulus itu Mencintai Kebaikan dan membenci yang jahat (ayat 9b)
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Bukan sekadar tidak suka secara pasif, tetapi benar-benar aktif memusuhi. Jadi, kita harus sunguh-sungguh membenci kejahatan, bukan sekadar menjauhi.
Kedua, Orang yang tulus itu mengasihi sebagaimana halnya saudaranya (ayat 10a).
kasih yang tulus diterjemahkan sebagai kasih persaudaraan yang penuh hasrat kesungguhan untuk mewujudkannya
Ketiga Orang yang tulus itu menghargai dan menghormati sesamanya (ayat 10b).
Kata proageomai bisa berarti “mendahului” atau “menganggap sesuatu lebih baik”
Penghargaan dan penghormatan kepada sesama adalah perwujudan kasih yang tulus yang memberikan ruang yang terbaik bagi orang lain, Semua orang – tanpa terkecuali – berhak untuk dihargai dan dihormati – tanpa terkecuali. Penghormatan yang tulus kita berikan bukanlah sebagai respons terhadap penghormatan yang telah kita terima. Entah orang lain menghormati kita atau tidak, penghormatan kepada orang lain tetap harus diberikan.
”Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya”.
Pdt. Budi Wahono