Berdoa bagi Sesama
Renungan Harian Kamis, 02 November 2023
Ayat Pokok : Kolose 4:12, “Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang?-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Sebagai orang Kristen, kita pasti pernah berdoa buat orang lain. Entah secara langsung (maksudnya bersama dengan orang yang kita doakan), namun ada juga yang secara tidak langsung (kita berdoa bagi orang lain di waktu doa pribadi kita). Dan pokok doa yang kita naikan juga berkaitan dengan hal-hal yang bersifat nyata, yaitu hal yang dibutuhkan sehari-hari, seperti kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan finansial.
Tuhan adalah pendengar doa, Salah satu cara kita bisa menunjukkan kasih kita kepada sesama adalah dengan berdoa bagi mereka. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan, dan kita bisa berdoa untuk apa saja, termasuk untuk orang lain.
Epafras, rekan pelayanan Paulus. seorang pria yang sangat peduli dengan orang lain. Dia berdoa untuk jemaat di Kolose, agar mereka “tetap teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.” Epafras berdoa untuk jemaat Kolose dengan sungguh-sungguh. Dia tidak hanya berdoa untuk kebutuhan mereka secara fisik, tetapi juga untuk pertumbuhan rohani mereka. Dia berdoa agar mereka menjadi orang-orang yang dewasa dalam iman dan memiliki keyakinan yang kuat pada Tuhan.
Kita bisa belajar dari Epafras bagaimana cara berdoa bagi sesama. Kita bisa berdoa untuk kebutuhan mereka secara fisik, seperti kesehatan, pekerjaan, dan keluarga. Kita juga bisa berdoa untuk pertumbuhan rohani mereka, agar mereka menjadi orang-orang yang lebih dekat dengan Tuhan.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Kedewasaan rohani seseorang memang menentukan isi doa yang dinaikan, itulah sebabnya Rasul Paulus sering berdoa untuk hal yang tak nyata dan sulit dimengerti; contohnya doa yang tertulis di Kitab Roma 15:13 : “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Di sini, Rasul Paulus tidak berdoa untuk hal yang bersifat materi, melainkan supaya oleh kekuatan Roh Kudus, jemaat di Roma – dan juga orang percaya secara keseluruhan dimasa ini – berlimpah-limpah dalam pengharapan, artinya supaya kita selalu memiliki pengharapan yang tak pernah padam dan terus berlimpah. Jika ada diantara kita saat ini yang merasa patah semangat dan membutuhkan pengharapan yang melimpah? Atau sedang mencari jalan keluar yang nyata, seperti pekerjaan atau pertemuan jodoh? Kita harus ingat bahwa Kristuslah kepastian pengharapan kita.
Kemudian jika kita sudah memiliki semangat yang berlimpah, apa lagi yang kita butuhkan untuk menjalani kehidupan ini? Untuk jemaat yang ada di Efesus, Rasul Paulus berdoa; “Akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.” (Efesus 1:16-18)
Berdoa bagi sesama adalah salah satu bentuk kasih yang dapat kita lakukan. Ketika kita berdoa bagi sesama, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan mengasihi mereka. Kita juga menunjukkan bahwa kita percaya bahwa Tuhan dapat bekerja dalam hidup mereka.
Berdoa bagi sesama dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Kita dapat berdoa untuk kebutuhan mereka, baik itu kebutuhan jasmani maupun rohani. Kita juga dapat berdoa agar mereka diberkati oleh Tuhan dalam segala hal yang mereka lakukan. Mari kita tekun berdoa bagi sesama. Dengan berdoa bagi sesama, kita menunjukkan kasih kita kepada mereka dan kita juga menunjukkan kepercayaan kita kepada Tuhan.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, kita melihat betapa berbeda sekali apa yang Rasul Paulus dan Epafras ajarkan dan doakan dengan praktek doa kita selama ini. Marilah kita berdoa bagi saudara-saudara seiman kita hal-hal yang esensial dan hakiki, yaitu berdoa agar seluruh orang percaya mengenal Tuhan dengan benar dan juga agar mata hati setiap kita menjadi terang, sehingga mereka mengerti kemuliaan yang telah ditentukan TUHAN bagi orang-orang kudus. Amin.
Tuhan Memberkati.
DS