“Mengajarkan Kesabaran”

Renungan Harian Anak, Kamis, 08 Agustus 2024
Halo, adik-adik Elohim Kids, selamat pagi! Semoga pagi ini kalian semua dalam keadaan sehat dan dipenuhi sukacita. Hari ini kita akan belajar Firman Tuhan tentang “Mengajarkan Kesabaran”
Kakak punya cerita … Pada suatu hari, Jono mengajak sahabatnya, Dilan, untuk pergi memancing. “Dilan, ayo kita pergi memancing! Aku tahu sebuah empang yang penuh dengan ikan. Pasti kita bisa menangkap banyak ikan di sana,” ajak Jono dengan antusias. Dilan yang belum pernah memancing pun merespon dengan ragu, “Ah, buat apa kita capek-capek dan berpanas-panasan untuk mendapatkan ikan?” “Sudahlah, ikut saja dulu. Siapa tahu nanti kamu malah ketagihan mancing,” bujuk Jono dengan senyuman. “Oke, kalau begitu,” jawab Dilan akhirnya setuju. Mereka pun pergi ke empang yang masih dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun. Lingkungan di sekitar empang tersebut masih alami dan sejuk, sehingga membuat suasananya teduh. Setibanya di sana, Jono mulai mengajarkan cara memancing kepada Dilan. Untuk pertama kalinya, Dilan memasang umpan di ujung kail dan melemparkan tali pancingnya ke empang. Satu menit berlalu… dua menit berlalu… namun belum ada ikan yang menyambar umpan Dilan. Dia mulai merasa gelisah dan tidak sabar. “Jon, aku berhenti saja, deh. Mana sih ikannya? Kok tidak ada yang mau makan umpanku?” keluh Dilan. “Sabar, tenang dulu. Jangan berisik, nanti ikannya malah kabur,” Jono menenangkan Dilan. Tak lama kemudian, akhirnya seekor ikan memakan umpan Dilan. Saat merasa tali pancingnya tertarik, Dilan bersorak gembira, “Eh, aku dapat! Aku dapat ikan!” Di akhir kegiatan memancing mereka, Dilan menyadari sesuatu, “Terima kasih, ya, Jon. Kamu sudah mengajak aku memancing. Aku jadi belajar untuk sabar dan menghargai kerja keras orang lain. Ternyata tidak mudah mendapatkan lauk untuk kita makan. Aku akan lebih sabar, dan pastinya mau ikut mancing lagi lain kali.”
Adik-adik, kita bisa mengajarkan kesabaran kepada teman-teman tanpa terkesan menggurui mereka. Dengan mencari kegiatan yang menarik, kita bisa membantu teman kita untuk menjadi lebih sabar.
Amsal 14:29 “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”
Kita belajar kalau kita sabar, kita akan lebih mengerti banyak hal. Kita akan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Tapi kalau kita cepat marah, kita akan melakukan hal-hal bodoh. Seandainya kamu sedang bermain game. Saat kamu kalah, apakah kamu langsung marah-marah dan membanting game-nya? Atau kamu mencoba lagi dengan lebih sabar? Kalau kamu sabar, kamu bisa belajar dari kesalahan dan menjadi pemain yang lebih baik.
Adik-adik kalianpun juga harus melatih diri untuk menjadi anak yang sabar. Sabar saat belajar, Kadang belajar itu membosankan, tapi kalau kita sabar dan terus berusaha, pasti kita akan bisa memahaminya. Selain itu hal yang paling sering kita alami yaitu harus Sabar saat menunggu, Tunggu giliran kalian dan tidak merugikan orang lain. Orang yang tidak sabar pasti hanya akan membuat kemarahan.
Jadi, adik-adik, kesabaran itu penting sekali, bukan? Dengan sabar, kita bisa menjadi orang yang lebih bijaksana, lebih baik, dan lebih disukai teman-teman. Yuk, kita belajar untuk lebih sabar setiap hari! Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga menjadi saksi Kristus yang setia dan bijaksana dalam segala hal.
Ayat Hafalan:
Amsal 14:29 “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”
Komitmenku hari ini:
Saya mau belajar untuk selalu sabar dan tidak mudah marah, mengendalikan emosi dan berpikir sebelum bertindak.
Yu – RS