Peran dalam Keluarga
Renungan Harian Selasa 27 Agustus 2024
Bacaan : 2 Korintus 5:18-21
Nats : 2 Korintus 5:18, Dan semuanya ini dari Allah yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .
Setiap orang menyukai cerita keluarga. Dan bacaan Alkitab pada hari ini mengisahkan salah satu cerita yang paling terkenal di seluruh Kitab Suci, yaitu perumpamaan tentang anak yang hilang. Pengarang Henri Nouwen, di dalam bukunya yang berjudul The Return Of The Prodigal Son, mengatakan bahwa semua orang kristiani, pada titik tertentu dalam perjalanan iman mereka, diwakili oleh salah satu dari ketiga karakter utama dalam cerita tersebut. Kadang-kadang kita menjadi si anak yang memberontak, yang membutuhkan pertobatan dan pengampunan. Pada kesempatan lain kita adalah sang kakak yang ingin menyimpan kemarahan dan tidak mau mengampuni. Namun, apabila kita semakin dewasa, kita akan menjadi seperti sang bapa, yang rindu melihat semua anaknya diperdamaikan.
Nouwen mengakhiri bukunya dengan kata-kata berikut: “Pada saat memerhatikan tangan saya yang menua, saya kemudian menyadari bahwa kedua tangan itu diberikan kepada saya untuk menjangkau mereka yang menderita, untuk menepuk bahu-bahu mereka yang datang, dan untuk menawarkan berkat dari kebesaran kasih Allah.”
Peran apakah yang Anda mainkan di dalam cerita keluarga Anda? Apakah Anda membutuhkan keberanian untuk bertobat dan memohon pengampunan? Atau apakah Anda membutuhkan belas kasihan untuk memberikan pengampunan?
Allah telah memberikan kepada anak-anak-Nya “pelayanan pendamaian” (1Korintus 5:18,19). Sekarang adalah waktu yang baik untuk memulai –JAL
Dari kebenaran Firman Tuhan kita bisa belajar Bersama-sama bangaimana keluarga dibangun.
1. ARAHKAN PEMIKIRAN KITA DALAM KELUARGA UNTUK BERSAMA-SAMA MEMBANGUN KELUARGA YANG BERBAHGIA
Rumah tangga yang sehat … harus dijaga, seperti gambaran tubuh kita Kesehatan itu harus dijaga dengan baik. Ada usaha yang dibangun untuk memiliki tubuh yang sehat seperti asupan gisi, olah raga dll, begitu juga dengan keluarga kita harus memilah-milah hal-hal apa saja yang diijinkan untuk ada dalam keluarga kita, vitamin kebersamaan apa yang membuat keluarga kita sehat. Keluarga yang sehat dan Bahagia bisa dibangun dan diusahakan.
Membangun keluarga adalah sebuah usaha yang harus dilakukan Bersama, Bersama untuk mengerjakan kata “SALING” … saling mengasihi, saling menghormati, saling menghargai, saling mengampuni.
Kata “SALING” adalah Bersama satu dengan yang lain. Saling tidak menuntut orang lain melakukan tetapi menyadari dimulai dari diri sendiri.
2. MODAL MEMBANGUN RUMAH TANGGA ADALAH HIKMAT DAN PENGERTIAN
Yang menarik penulis Amsal mencatat membangun Rumah yang Sehat dan Bahagia ternyata bahan utamanya bukan CINTA disana. Karena dalam keluarga cinta tidak dapat dijadikan pondasi yang kokoh, karena cinta bisa jadi mudah berubah dan rapuh. Karena itulah keluarga dibangun dengan DASAR KOMITMEN. Cinta lebih mengarah kepada perasaan yang bisa jadi mudah berubah, tetapi komitmen dibangun diatas sebuah pengertian dan hikmat yang benar.
Bagaimana membangun KOMITMEN? Didasari dengan pengertian yang benar, hikmat yang benar mengenai tujuan dan kekuatan dari KOMITMEN. Dengan mengerti maka KOMITMEN itu akan dipelajari dan diterapkan dalam keluarga.
MENTAL BELAJAR harus menjadi bagian penting dalam seluruh anggota keluarga. Semua anggota keluarga harus mau belajar dengan baik, belajar tentang kegagalan, belajar tentang fungsi dan aturan yang ada dalam keluarga. Belajar berkomunikasi, belajar untuk saling memahami.
KERUKUNAN dalam KELUARGA harus terus dibangun, kerukunan bukanlah hal yang otomatis terjadi tetapi harus diusahakan. Dengan apa kerukukan dibangun dengan pengertian, komitmen dan tujuan kesatuan dalam keluarga. Ingatkah dalam kerukunan ada berkat yang dicurahkan. Jangan mengorbankan kerukunan demi memenangkan kepentingan diri sendiri.
3. MELIBATKAN TUHAN SEBAGAI PUSAT DALAM KELUARGA
Tuhan yang menjadi dasar, dan pencetus ide mengenai keluarga. Karena itu setiap keluarga yang mau sehat dan berbahagia harus mau belajar bagaimana menjadikan Tuhan sebagai PRIORITAS dan HAL yang UTAMA dalam keluarga. Untuk memahami dan membangun keluarga yang sehat, Tuhan sudah memberikan aturan dan cara mainnya, ALkitab menyatakan ada begitu banyak nasehat yang diberikan bagaimana masing-masing kita berperan sesuai dengan tugas dan peran masing-masing.
Keluarga yang tidak sehat, akan sangat mudah untuk membuat anggota didalamnya juga tidak sehat dalam masyarakat, mencari kasih diluar, pengakuan diluar rumah dan akhirnya tidak mengalami arti keluarga yang seharusnya. Karena itu setiap kita harus menyadari betapa iblis sangat berusaha menghancurkan komitmen dalam keluarga. Ketika Komitmen sebuah keluarga dirusak maka dampaknya yang terluka adalah semua anggota keluarga.
Isilah keluarga kita dengan HIKMAT dan PENGERTIAN yang BENAR. Teruslah mau untuk mempelajari apa yang benar dan praktekkanlah dalam keluarga kita.
SIKAP YANG BENAR TERHADAP KELUARGA DIMULAI DENGAN SIKAP YANG BENAR TERHADAP ALLAH
TC
Bacaan Alkitab hari ini : Kitab 2 Tawarikh pasal 26 dan 27