PILIHAN BIJAKSANA

Renungan Harian Youth, Kamis 07 Juli 2022
Syalom rekan-rekan Elohim Youth, salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua. Tuhan kiranya menyertai dan memberkati segala sesuatu yang kita kerjakan.
Rekan-rekan Jujur saja, tidak setiap orang bisa menjadi teman yang baik buat kita. Ada orang-orang yang mungkin sebenarnya membawa pengaruh buruk dalam hidup kita. Alkitab mengingatkan kita tentang memilih teman yang baik. Salomo mengatakan,
“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang” (Amsal 13:20).
Karena itulah kita harus dengan bijaksana untuk memilih seorang sahabat yang akan bersamanya kita menghabiskan banyak waktu. Percayalah bahwa kita akan menjadi sama dengan orang-orang yang bergaul dengan kita. Paulus mengingatkan jemaat mula-mula mengenai bahaya ini, ketika dia mengatakan, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korintus 15:33).
Namun demikian tidak berarti bahwa kita harus menghakimi orang lain. Karena itulah kita harus bijaksana dalam membedakan pertemanan kita. Jika ada teman-teman yang memilih untuk menjalani gaya hidup yang bodoh atau berbahaya, dengan kesadaran diri kita harus berani menjauhi mereka. Bukan berarti kita harus bersikap kasar dan memusuhi mereka. Akan tetapi, dengan sikap sebaik mungkin, kita tidak lagi menghabiskan banyak waktu bersama mereka.
Setiap keputusan selalu ada resikonya.
Terkadang ketika kita memilih untuk tidak bergaul dengan rekan-rekan disekitar kita yang “tidak tepat” kita akan disisihkan dari circle pergaulan itu. Namun inilah bagian dari resikonya, lihatlah dalam jangka panjang pengaruhnya pertemanan itu.
Karena itu nasihat ini penting buat kita “JADILAH BIJAKSANA”. Dengan kebijaksanaan kita akan berani mengambil sebuah keputusan yang tepat, walaupun ada resikonya. Ada banyak anak remaja yang gagal dalam Fase pilihan ini dan memilih untuk tenggelam dalam persahabatan yang salah. Sehingga pada akhirnya dia akan memilih untuk menjauh dari Kebenaran dan pada akhirnya tidak sedikit yang memilih untuk meninggalkan Tuhan.
Rekan-rekan dalam “Circle teman biasa” ada tersedia ruang bagi berbagai macam orang dan bertemanlah dengan sebanyak mungkin orang. Akan tetapi, kita harus memilih dengan bijaksana dalam menentukan siapa saja dari mereka yang akan kita tarik ke dalam “Circle teman baik”—mereka yang akan sering menghabiskan waktu bersama kita.
SIAP UNTUK BERTUMBUH BERSAMA
Pernahkah kamu mengecewakan sahabatmu? Atau kamu dikecewakan sahabatmu? Pasti semuanya pernah mengalaminya bukan? Karena orang yang bisa membuat hati kita kecewa adalah mereka yang dekat dengan kita namun mereka melakukan kesalahanan.
BERSAHABAT berarti siap untuk bertumbuh bersama dan berproses bersama. Ketika ada ketidakselarasan, sakit hati dan kekecewaan disanalah kita akan berproses dan belajar untuk saling mengampuni dan menerima kelemahan dari sahabat kita. Ingatlah bahwa diri kita juga tidak sempurna karena itulah kita juga harus belajar untuk menerima ketidaksempurnaan.
Mungkin, kamu bisa mengingat kembali suatu saat dalam hidupmu ketika ada seorang teman mengecewakan hatimu. Bagaimanapun juga, tidak ada teman yang sempurna. Tidak satu pun dari teman kita yang bisa selalu menemani kita, 24 jam sehari. Tidak seorang pun yang bisa selalu mendengarkan kita dan memberikan saran yang kita perlukan. Tidak seorang pun yang sempurna dalam kesetiaan, dalam mengasihi, atau mengampuni—kecuali Tuhan.
Ingatlah bahwa TUHAN YESUS adalah satu-satunya sahabat yang sempurna.
Hanya Dia yang sanggup memenuhi semua yang diperlukan. Dia selalu menemani kita. Kasih-Nya sempurna, melim¬pah, penuh sukacita, tulus, dan setia. Firman Allah yang menyatakan kasih-Nya bagi kita.
Roma 8:35-40: “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang- orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Kasih dari Tuhan yang menjadikan kita semuanya adalah sahabatNya. Dia yang sudah menerima diri kita apa adanya dengan kasih-Nya yang besar. Dan dengan menyelami dalamnya dan luasnya kasih Allah bagi kita, kasih anugerah Allah akan mengalir dari dalam hati kita kepada orang-orang di sekeliling kita, kedalam persahabatan kita.
Yohanes 15:12: “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.”
Persahabatan adalah pilihan yang bijakasana. Jadikanlah persahabatanmu sebagai tempat untuk saling mempraktekkan kasih Tuhan satu dengan yang lainnya
Tuhan Yesus memberkati
YNP – SCW