Tuhan yang Maha Tahu

June 7, 2021 0 Comments

Renungan Harian Anak, Senin 07 Juni 2021

Syalom adik-adik Elohim Kids, bagaimana kabar adik-adik semuanya, kakak berharap semuanya dalam keadaan baik dan sehat ya …

Adik-adik, ada seorang murid Yesus bernama Petrus … nah Suatu hari Petrus seperti biasa sedang memimpin ibadah yang dihadiri oleh murid- murid Yesus. Pada waktu itu murid-murid Yesus hidup saling tolong-menolong. Yang kaya membagikan apa yang dimiliki kepada yang miskin; yang mampu, menolong yang tidak mampu, sehingga murid-murid Yesus hidup berkecukupan.

Di antara murid-murid Yesus itu ada sepasang suami-istri, Si suami bernama Ananias dan istrinya bernama Safira . Ananias dan Safira baru saja menjual tanah mereka. Kalau kita menjual sesuatu, maka kita mendapatkan apa? Ya, kalau kita menjual sesuatu, kita akan mendapatkan uang.

Nah, Adik-adik, waktu itu, Ananias dan Safira juga mendapatkan banyak uang dari hasil menjual tanah mereka. Mereka ingin dilihat sebagai orang baik karena itu mereka mempersembahkan uang hasil penjualan kepada Petrus. Namun, Ananias dan Safira merasa rugi jika mereka memberikan seluruh uang itu. Maka, mereka diam-diam menyimpan sebagian uang hasil penjualan tanah untuk diri mereka sendiri, dan selebihnya diberikan Ananias kepada Petrus. Mereka pikir Petrus tidak akan tahu kalau mereka mengambil sebagian uang hasil penjualan tanah itu. Tetapi Adik-adik, Tuhan tahu dan melihat apa yang diperbuat Ananias dan Safira. Maka Tuhan memberitahu Petrus bahwa Ananias tidak memberikan seluruh hasil penjualan tanah itu. Petrus tidak menyukai hal ini, maka dia berkata kepada Ananias, “Hai, Ananias, mengapa engkau tidak jujur?” Setelah Petrus berkata demikian, Ananias yang tidak jujur langsung jatuh, Adik-adik. Tuhan tahu Ananias tidak jujur dan Tuhan tidak menyukainya.

Tidak lama kemudian, datang istri Ananias. Siapa namanya? Ya, ibu Safira. Petrus bertanya kepada Safira, “Safira, apakah betul hasil penjualan tanah kalian hanya yangtadi dibawa oleh suamimu?“. Safira pun menjawab, “Ya, betul, hasilnya hanya itu.”Petrus pun marah kepada Safira karena ia ikut berbohong. Petrus berkata, “Mengapa kamu juga berbohong Safira? Lihat, suamimu baru saja dibawa keluar untuk dikuburkan karena ia telah berbohong.” Mendengar itu Safira pun langsung jatuh.

Adik-adik, Ananias dan Safira menerima akibat ketidakjujuran mereka. Mereka tidak berkata yang benar. Tuhan tidak menyukai ketidakjujuran. Seperti lagu yang tadi kita nyanyikan, Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Adik-adik, Ananias dan Safira tidak tahu bahwa Mata Tuhan melihat.

Ayo ingat pujian yang kita nyanyikan kemarin di Sunday Funday “Mata Tuhan melihat”

Mata Tuhan Melihat, Apa yang kita perbuat
Apa yang baik … YES, Apa yang jahat … NO
Oleh sebab itulah Jangan berbuat jahat
Ingat … Tuhan Melihat

Adik-adik Walaupun orang lain tidak tahu kalau kita berbohong atau berbuat jahat, tetapi Tuhan tahu, Adik-adik. Ayo, jadilah murid Tuhan yang berkata jujur. Adik-adik, tidak selalu kebohongan itu berujung pada kematian. Tetapi yang pasti, ketika kita mulai berbohong, ingatlah bahwa kita sedang membohongi Tuhan. Sebab, la tahu segala sesuatu. Tak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Ketika kamu mulai berbohong, saat itulah ketenangan hidupmu hilang. Kamu akan selalu merasa cemas dan takut kalau-kalau kebohonganmu terbongkar.

Tuhan tidak dapat dibohongi, ia melihat segala yang kita perbuat, bahkan yang masih ada di dalam hati dan di pikiran kita.

Ayat Hafalan

Matius 5:37, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”

Komitmenku hari ini

Allah yang maha Tahu,  aku mau selalu belajar untuk berkata dan berbuat jujur di mana pun aku berada. Bersikap jujur! dan Jangan pernah berbohong!

SF060621 – SP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *