Tujuan Panggilan Tuhan
Renungan Harian Kamis, 26 Januari 2023
Bacaan : 1 Tesalonika 4
Nats: 1 Tesalonika 4:7-8, “Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh-Nya yang kudus kepada kamu.”
Shalom…. Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Teks pokok kita hari ini menuliskan bahwa menuliskan tujuan panggilan kita bukan hanya untuk menikmati keselamatan, namun setiap kita dipanggil bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Kita harus ingat bahwa kita ini sudah dipisahkan dan dikuduskan, jadi hidup kita sudah tidak lagi sama seperti sebelum kita dipanggil.
Kita tidak lagi mengenakan manusia lama dengan segala kelakuannya dan hidup sebagai ciptaan yang baru dengan paradigma yang baru bahwa hidup kita ini milik Tuhan, jadi semua yang Tuhan mau harus menjadi kerinduan kita juga untuk melakukannya, termasuk hidup di dalam kekudusan. Kalau kita menolak melakukannya, berarti kita menolak panggilan Tuhan dalam hidup kita.
Rasul Petrus dalam suratnya . 1 Petrus 2:9 berkata; “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib
Tuhan memanggil, memilih, memisahkan kita dari gelap kepada terang-NYA yang ajaib supaya kita menjadi umat yang kudus. Hidup dalam kekudusan harus menjadi ciri kita. Namun, Ia memberikan kehendak bebas kepada kita apakah mau mentaatinya atau tidak. Ketika kita memilih mentaati-Nya, maka hidup kita akan dipakai-Nya menjadi berkat bagi banyak orang.
Ketika kita bersaksi menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar di dalam hidup kita, orang akan percaya karena mereka melihat perubahan itu memang terjadi di dalam diri kita.
Perubahan dalam karakter kita, sikap kita, perbuatan kita setelah menghidupi panggilan Allah inilah yang dirasakan dampaknya oleh mereka sehingga mereka dapat dimenangkan.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih… Marilah kita meresponi dengan antusias panggilan Allah di dalam kehidupan kita. Bukan karena terpaksa, melainkan karena kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Bila kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, maka perintah-Nya tidak berat untuk ditaati dan dilakukan. Jangankan bersaksi, untuk hidup kudus pun tidak berat kita lakukan.
Jadi, melakukan apa yang kudus bukan masalah sanggup atau tidak sanggup, melainkan mau atau tidak mau. Percayalah, di mana ada kemauan maka di situ pasti ada kesanggupan dari Tuhan.
Amin. Tuhan Yesus Memberkati
DS