UPDATE STATUS
Renungan Harian Youth, Jumat 20 September 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya … Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata “status”? Mungkin kita langsung memikirkan status di media sosial seperti WhatsApp, Instagram, atau TikTok. Di sana, kita bisa menunjukkan apa yang sedang kita rasakan, pikirkan, atau lakukan. Tapi, tahukah kamu bahwa kita sebagai orang Kristen juga punya status yang lebih penting?
Status ini bukan tentang apa yang orang lihat di media sosial, tapi tentang bagaimana kita menjalani hidup kita di hadapan Tuhan dan sesama.
Definisi Status adalah keadaan atau kedudukan seseorang dalam hubungan dengan orang lain atau masyarakat di sekitarnya. Status juga bisa berarti seberapa besar penghargaan atau nilai yang diberikan kepada seseorang berdasarkan karakter atau posisinya. Dalam dunia digital, kita sering meng-update status untuk memberitahu orang lain tentang apa yang terjadi dalam hidup kita.
Tapi, apa arti “status” kita di hadapan Tuhan?
Status Kita sebagai Anak Tuhan (Yohanes 1:12), Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa (Hak) supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya (terus percaya) dalam nama-Nya
Ketika kita menerima Kristus, status kita berubah. ayat mengatakan bahwa kita diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah. Ini adalah status yang sangat istimewa! Namun, status ini tidak hanya tentang hak, tetapi juga tentang tanggung jawab. Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk hidup selaras dengan panggilan itu. Sama seperti kita punya hak sebagai anak Tuhan, kita juga punya kewajiban untuk menjalani hidup yang memuliakan-Nya.
Bayangkan kamu datang ke acara formal dengan dress code yang jelas, tapi ada seseorang yang datang mengenakan pakaian yang tidak sesuai, seperti kaos dan celana pendek. Apa yang ada di pikiranmu? Tentunya, kamu akan merasa itu “tidak pantas.” Demikian juga dengan kehidupan kita. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus hidup sepadan dengan status kita, layak sebagai anak-anak-Nya.
Hidup yang Berpadanan dengan Panggilan / Status hidup kita (Efesus 4:1-2), Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Rasul Paulus dalam Efesus 4:1-2 menasihati kita untuk hidup SEPADAN dengan panggilan kita. Kata “sepadan” berasal dari bahasa Yunani “axios” , yang artinya “layak”, “seimbang”, atau “selaras.” Artinya, hidup kita harus mencerminkan siapa kita di dalam Kristus.
Apa artinya hidup sepadan? kata berpadanan ini sederhanya adalah “Pantasnya” bagaimana kita menjalani kehidupan kita. Berpadanan – adalah kehidupan kita yang sepantasnya sebagai anak-anak Tuhan.
Rasul Paulus memberikan nilai atau tindakan praktis yang menunjukkan status kita sebagai anak Tuhan
- Rendah hati : Mengakui bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan, tidak membanggakan diri sendiri.
- Lemah lembut : Menunjukkan sikap sabar dan penuh pengertian kepada orang lain, bahkan saat mereka membuat kita marah.
- Sabar : Menahan diri dan tetap tenang dalam menghadapi kesulitan.
- Kasih : Menunjukkan kasih dalam tindakan nyata, bukan hanya sekadar kata-kata.
Sebagai anak Tuhan, kita dipanggil untuk memperlihatkan karakter ini dalam kehidupan sehari-hari—di rumah, sekolah, tempat kerja, bahkan dalam interaksi online.
Mencerminkan Kristus dalam Kehidupan Sehari-hari (Matius 5:16)
Yesus mengajarkan kita dalam Matius 5:16 bahwa kita harus menjadi terang bagi dunia. Ini berarti hidup kita harus memancarkan terang Kristus, sehingga orang lain bisa melihat dan memuliakan Bapa di surga. Sama seperti bulan yang tidak bisa bersinar dengan cahayanya sendiri dan hanya memantulkan sinar matahari, demikian juga kita tidak dapat memancarkan terang kita sendiri. Kita hanya bisa memantulkan terang dari Yesus, Anak Allah.
Ketika kita hidup sesuai dengan status kita sebagai anak-anak Allah, kita akan memancarkan terang Kristus kepada dunia. Orang lain akan melihat kasih, kerendahan hati, kesabaran, dan kelemahlembutan kita, dan melalui itu, mereka akan mengenal Kristus.
Update Status: Bukan hanya di Media Sosial, tapi di Hidup Sehari-hari
Setiap hari kita mungkin tergoda untuk meng-update status kita di media sosial, memberitahu dunia tentang apa yang sedang kita lakukan atau rasakan. Tapi, lebih dari itu, Tuhan memanggil kita untuk update status kita dalam kehidupan nyata. Setiap hari adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa status kita sebagai anak Tuhan nyata dalam kehidupan kita, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan kita yang mencerminkan kasih dan kebenaran Kristus.
Status kita sebagai anak Tuhan memberikan kita hak istimewa, tapi juga tanggung jawab besar. Kita dipanggil untuk hidup berpadanan dengan panggilan kita, mencerminkan Kristus dalam segala hal yang kita lakukan.
Mari kita update status kita setiap hari dengan hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan—hidup yang penuh kasih, rendah hati, sabar, dan lemah lembut. Ketika kita melakukan itu, dunia akan melihat terang Kristus melalui kita.
Tuhan Yesus memberkati.
YNP – TVP